Interview Guide
Interview
Guide merupakan paduan atau pedoman bagi para peneliti yang ingin mengungkap
kondisi psikologis subjek melalui cara tanya jawab dengan tujuan tertentu. Oleh
karena pembuatan interview guide harus benar agar peneliti mendapatkan apa yang
menjadi tujuan penelitian.
1.
Menetapkan Tujuan Interview.
Peneliti
perlu mengetahui tujuan interview. Misal, peneliti ingin memperoleh data
tentang kepribadian ekstravert. Tujuan harus SPESIFIK. Tujuan yang spesifik
akan membantu peneliti membatasi ruang lingkup dan mengontrol wawancara saat
mewawancarai subjek. Jadi menentukan tujuan interview sangat penting.
2. Definisi Teoritis dan Operasional
Setelah
menetapkan tujuan, selanjutnya mendefinisikan variabel secara teoritis dan
operasional. Sebaiknya definisi teoritis diambil dari 1 tokoh saja. Sehingga
penentuan indikator dan selanjutnya mengikuti teori 1 tokoh.
3.
Dasar Teori
Peneliti
perlu menjelaskan teori tentang variabel secara singkat, jelas, dan padat.
Disertakan pula indikator dari variabel. Misal, variabelnya kepribadian
ekstraversi.
Eysenk mengatakan bahwa
kepribadian enstravert ditandai oleh sifat-sifat sebagai berikut:
- · sociable
- · lincah
- · aktif
- · asertif
- · mencari sensasi
- · riang
- · dominan
- · bersemangat
- · berani
3. Data yang Diungkap
Disini
peneliti perlu mengoperasionalkan setiap indikator.
contoh:
- · sosiabilitas: mudah kenal dengan orang lain, ramah
- · lincah: banyak ide, banyak bicara
- · aktif: banyak kegiatan, tidak bisa duduk diam
- · asertif: bicara apa adanya
- · mencari sensasi: berlebihan, suka pamer
- · riang: mudah tersenyum, mudah melupakan emosi negatif
- · dominan: memimpin, suka memerintah
- · bersemangat: tidak mudah putus asa, tidak mudah lelah
- · berani: tidak takut membuat kesalahan, berani mencoba hal baru
Peneliti
perlu memilih teknik wawancara yang tepat, apakah semi terstruktur,
terstruktur, atau tidak terstruktur. pemilihan ini tentunya menyesuaikan dengan
kondisi subjek.
5.
Interview
Selanjutnya,
peneliti perlu memilih siapa saja yang perlu diwawancarai. Tentunya orang-orang
yang mengetahui dan memahami variabel yang ingin diungkap. Interviewee bisa
subjek sendiri, orangtua, teman sekolah, teman sepermainan, saudara.
6.
Daftar Pertanyaan
Terakhir,
peneliti membuat daftar pertanyaan yang akan diajukan pada subjek. Pertanyaan
yang dibuatpun harus operasional sehingga subjek memahami maksud pertanyaan,
jadi subjek bisa menjawab dengan tepat. Bentuk pertanyaanpun disesuaikan dengan
kondisi fisik, psikologis, dan level kognitif subjek.
contoh:
- · sociabilitas: mudah dikenal, tidak suka sendirian. contoh: Apa yang kamu lakukan kalau dalam sebuah acara kamu bertemu dengan seseorang yang belum pernah kamu kenal sebelumnya?
- · lincah: banyak ide dan bicara. Apa yang kamu lakukan saat kamu memiliki waktu luang?
- · aktif: banyak kegiatan. apa yang kamu lakukan bila kamu memiliki waktu luang?
- · asertif: bicara apa adanya. Apa yang kamu lakukan bila ada sesuatu yang tidak kamu sukai?
- · mencari sensasi: Berlebihan. Apa yang kamu lakukan saat kamu gembira? sedih? marah?
- · riang: mudah tersenyum, mudah melupakan emosi negatif. Berapa lama kamu mengalami emosi negatif?
- · dominan: meminpin, suka memerintah. dalam sebuah kelompok biasanya kamu memposisikan diri sebagai apa?
- · bersemangat: tidak mudah putus asa, tidak mudah lelah. Bagaimana kamu memandang kegagalan?
- · Berani: tidak takut membuat kesalahan. Apakah kamu pernah merasa takut?
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment