DESAIN SISTEM SECARA TERINCI
DESAIN OUTPUT TERINCI
Pada
tahap desain output secara umum, desain output ini hanya dimaksudkan untuk
menentukan kebutuhan output system baru. Desain ouput terinci yang akan dibahas
adalah untuk output berbentuk laporan dimedia kertas. Desain output di media
lunak dalam bentuk dialog di layar terminal akan dibahas di bab selanjutnya.
Bentuk
Laporan
Bentuk
laporan yang dihasilkan oleh system informasi yang paling banyak digunakan
adalah dalam bentuk table dan berrbentuk grafik atau bagan.
1.Laporan berbentuk table
Berikut ini
adalah macam-macam laporan yang berbentuk table yang menekankan kualitas isi
serta kegunaannya.
a) NOTICE REPORT
Merupakan
bentuk laporan yang memerlukan perhatian khusus.Laporan ini harus dibuat sesederhana
mungkin, tetapi jelas, karena dimaksudkan agar permasalahan-permasalahan yang
terjadi tampak dengan jelas sehingga dapat langsung ditangani. Contoh Notice
Report sebagai berikut :
PT. SEGAR BUGAR
LAPORAN PENJUALAN
MENURUT JENIS BARANG
BULAN DESEMBER 2008
|
Daerah
Penjualan
|
% Penurunan
|
|
Jakarta
|
10,00 %
|
|
Bogor
|
45,00 %
|
|
Depok
|
12,50 %
|
b) EQUIPOISED REPORT
Isi
dari equipoised report adalah hal-hal yang bertentangan. Laporan ini biasanya digunakan untuk maksud
perencanaan. Dengan disajikannya informasi yang
berisi hal-hal betentangan, maka dapat disajikan sebagai dasar didalam
pengambilan keputusan.
Contoh dari equipoised report adalah
sebagai berikut :
PT. SEGAR BUGAR
LAPORAN PERENCANAAN MEMASUKI PASAR BARU
DAERAH KRAMAT JATI
UNTUK TAHUN FISKAL 2008
|
KEADAAN
PASAR
|
||||||
|
BURUK
|
BAIK
|
|||||
|
Penjualan
|
Rp
|
1.000.000
|
Rp
|
1.000.000
|
||
|
Harga Pokok Penjualan
|
Rp
|
600.000
|
_
|
Rp
|
600.000
|
_
|
|
Laba Kotor
|
Rp
|
400.000
|
Rp
|
400.000
|
||
|
Biaya Penjualan
|
Rp
|
300.000
|
Rp
|
350.000
|
||
|
Biaya Administrasi
|
Rp
|
325.000
|
_
|
Rp
|
150.000
|
_
|
|
Laba (Rugi)
|
Rp
|
(25.000)
|
Rp
|
200.000
|
||
c) VARIANCE REPORT
Macam
laporan ini menunjukkan selisih (Variance) antara standar yang sudah ditetapkan
dengan hasil kenyataannya atau sesungguhnya. Contoh dari variance
report adalah sebagai berikut :
PT. SEGAR BUGAR
LAPORAN KINERJA DEPARTEMEN PEMBELIAN
BULAN MARET 2008
|
BARANG DIBELI
|
UNIT DIBELI
|
HARGA SESUNGGUHNYA
|
HARGA STANDAR
|
SELISIH HARGA
|
TUTAL SELISIH
|
|
|
IBM PC XT
|
10
|
1.200.000
|
1.050.000
|
150.000
|
1.500.000
|
R
|
|
Monitor Colour
|
8
|
415.000
|
365.000
|
50.000
|
400.000
|
R
|
|
Hard Disk 512 MB
|
5
|
595.000
|
625.000
|
30.000
|
150.000
|
L
|
|
TOTAL
|
170.000
|
1.750.000
|
R
|
d) COMPARATIVE REPORT
Isi
laporan ini adalah membandingkan antara satu hal dengan hal yang lainnya.
Misalnya pada laporan laba/rugi atau neraca dapat membandingkan antara
nilai-nilai elemen tahun berjalan dengan tahun-tahun sebelumnya. Contoh
dari Comparative Report adalah sebagai berikut :
PT. SEGAR BUGAR
NERACA
31 DESEMBER 2008
(DALAM RIBUAN RUPIAH)
|
AKTIVA
|
31-12-2007
|
31-12-2008
|
SELISIH
|
|
|
Aktiva Lancar
|
45.000
|
75.000
|
30.000
|
66,67 %
|
|
Aktiva Tetap
|
155.000
|
225.000
|
70.000
|
45,16 %
|
|
Total Aktiva
|
200.000
|
300.000
|
100.000
|
50,00 %
|
|
Passiva
|
||||
|
Hutang Lancar
|
10.000
|
15.000
|
5.000
|
50,00 %
|
|
Hutang jangka
Panjang
|
37.500
|
30.000
|
(7.500)
|
(20,00)%
|
|
Modal Saham
|
130.000
|
200.000
|
70.000
|
53,85 %
|
|
Laba Ditahan
|
22.500
|
55.000
|
32.500
|
144,44 %
|
|
Total Pasiva
|
200.000
|
300.000
|
100.000
|
50,00 %
|
2.Laporan berbentuk grafik
Laporan yang
berbentuk grafik atau bagan dapat diklasifikasikan diantaranya sebagai bagian
garis (line chart), bagan batang (bar chart) dan bagan pastel (pie chart).
|
a.Bagan Batang(bar chart )
|
|
b.BaganGaris(line chart )
|

|
c.Bagan Pastel (pie chart )
|
3.Laporan berbentuk bagan
Berikut ini adalah macam-macam laporan yang
berbentuk table yang menekankan kualitas isi serta kegunaannya.Nilai-nilai
dalam bagan batang (bar chart) digambarkan dalam bentuk batang-batang vertical
ataupun batang-batang horizontal.
Kebaikan dari bagan batang adalah sebagai berikut :
v Baik untuk perbandingan
v Dapat menunjukkan
nilai dengan tepat
v Mudah dimengerti
Kelemahannya
:
v Terbatas hanya pada
satu titik saja
v Spasi dapat
menyesatkan
BAGAN BARIS
Pada bagian baris (line chart), variasi dari data ditunjukkan dengan suatu
garis atau kurva.
Bagian garis
mempunyai beberapa kebaikan, yaitu :
v Dapat
menunjukkan hubungan antara nilai dengan baik
v Dapat
menunjukkan beberapa titik
v Tingkat
kecepatannya dapat diatur sesuai dengan skalanya.
v Mudah
dimengerti
Kelemahannya
:
v Bila
terlalu banyak garis atau kurva ( lebih dari 4 buah garis atau kurva), maka
akan tampak rumit
v Hanya terbatas pada 2
dimensi
v Spasi dapat
menyesatkan
BAGAN PASTEL
Bagan Pastel (Pie Chart) merupakan bagan yang berbentuk lingkaran
menyerupai kue pastel (pie). Tiap-tiap potong dari pie dapat menunjukkan bagian
dari data.
Kebaikan dari
bagan pastel adalah sebagai berikut :
v Baik untuk
perbandingansebagian dari keseluruhannya
v Mudah
dimengerti
Kelemahannya
:
v Penggunaannya
terbatas
v Ketepatannya
Kurang
v Tidak
dapat menunjukkan hubungan bebapa titik
v Mudah
dimengerti
Pedoman
Desain Laporan
Berikut ini adalah pedoman-pedoman di dalam pembuatan suatu laporan.
1.
Untuk laporan formal, sedapat mungkin
dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu:
a.
Judul laporan.
b.
Tubuh laporan.
c.
Catatan kaki laporan yang dapat berisi
ringkasan, subtotal atau grandtotal.
2.
Untuk laporan-laporan yang penting,
gunakanlah kertas yang berkualitas baik, tidak mudah sobek serta tidak mudah
kotor.
3.
Untuk tiap-tiap batas tepi laporan,
sebaiknya diberi jarak 2 ½ cm, sehingga bila pinggir laporan tersobek tidak
akan mengenai isi laporannya.
4.
Gunakanlah spasi baris yang cukup,
sehingga laporan mudah dibaca.
5.
Untuk hal-hal yang ingin ditonjolkan,
dapat ditulis dengan huruf besar, tebal atau digaris bawahi.
6.
Gunakanlah bentuk huruf cetak yang jelas
dan tidak membingungkan serta hindari penggunaan font yang sulit untuk
dimengerti.
7.
Jika isi laporan menjelaskan suatu
daftar urutan, gunakanlah tanda “.” atau “-”.
8.
Letakkanlah informasi yang mendetail di
lampiran dan gunakanlah penunjuk yang mudah dipahami untuk menjelaskan kepada
pemakai laporan letak dari informasi detail tersebut.
9.
Usahakan di dalam laporan berisi
keterangan-keterangan yang diperlukan yang mungkin akan ditanyakan oleh pemakai
laporan bila keterangan-keterangan tersebut tidak ada.
10.
Laporan untuk tingkat manajemen yang
lebih tinggi, sebaiknya lebih tersaring dan untuk tingkat manajemen yang lebih
rendah lebih terinci.
11.
Laporan harus dibuat dan didistribusikan
tepat pada waktunya.
12.
Laporan harus sederhana tetapi jelas.
13.
Laporan harus diungkapkan dalam bentuk
dan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami oleh pemakainya.
14.
Isi laporan harus akurat.
15.
Laporan bilamana mungkin harus
distandardisasi.
16.
Laporan harus berguna.
17. Biaya pembuatan laporan harus dipertimbangkan.
Alat – alat
Desain Output terinci
Dua buah alat desain sistem dapat dipergunakan
untuk desain output terinci, yaitu sebagai berikut :
1. Printer
layout form atau printer spacing chart atau printer
layout chart merupakan suatu bagan yang dipergunakan untuk
menggambarkan sketsa bentuk dari output printer.
2.
Kamus data output yang merupakan pengembangan dari kamus arus data. Kamus data
output digunakan untuk menjelaskan secara terinci tentang data yang akan
disajikan dilaporan.
Mengatur Tata Letak isi output
Pengaturan isi dari output akan secara langsung
menentukan kemudahan dari outpur untuk dipahami dan dimengerti.
Pengaturan tata letak output merupakan pekerjaan desain yang penting dan sangat
diperlukan baik bagi pemakai sistem maupun bagi programmer.
Bagi pemakai sistem digunakan untuk menilai isi
dan bentuk dari output apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum.
Bagi programmer akan digunakan sebagai dasar pembuatan program
untuk menghasilkan output yang diinginkan. Programmer membutuhkan
desain output ini untuk menentukan posisi kolom, baris dan informasi yang harus
disajikan suatu output. Pengaturan tata letak isi output yang akan dicetak
diprinter dapat digunakan alat bagan tata letak printer dan kamus data output.
Berikut ini merupakan penjelasan cara penggambaran di bagan tata letak
printer.
A.
Bentuk dari literal dapat ditulis apa
adanya.
B.
Nilai suatu data yang berasal dari suatu
field atau variabel ditunjukkan oleh bentuk edit-mask.
C.
Nomor yang ditulis diantara tanda kurung
buka dan kurung tutup dekat dengan edit-mask.
D.
Panah ke bawah menunjukkan cara
penggambaran spasi di bagian tata letak printer.
Penjelasan data di kamus data ouput
Desain output terinci ini selain dimaksudkan
untuk user, juga terutama akan digunakan programmer didalam
membuat program. Pprogrammer perlu diberi penjelasan yang lebih
terinci lagi tentang isi dari output tersebut. Penjelasan data terinci ini
dapat diperoleh dikamus data output. Kamus data output dibuat berdasarkan kamus
data, arus data dan desain tata letak dibagian tata letak printer.
Desain input terinci
Masukan (input) merupakan awal
dimulainya proses informasi. Bahan mentah dari infromarsi adalah
data yang terjadi dari
transaksi-transaksi. Sampah yang masuk sampah yang keluar (garbage in
garbage out). Oleh karena itu desain
input harus benar-benar menerima input bukan sampah.
Desain input terinci dimulai dari desain
dokumen dasar sebagai penangkap input yang pertama
kali. Jika dokumen dasar tidak didesain
dengan baik, kemungkinan input yang tercatat dapat
salah bahkan kurang atau berlebihan.
Dokumen dasar (source document)
merupakan formulir yang digunakan untuk menangkap (capture)
data yang terjadi. Data yang sudah
dicatat di dokumen dasar kemudian dimasukkan sebagai input
ke sistem informasi untuk
diolah. Dokumen dasar dapat membantu di dalam penanganan arus data
sebagai berikut :
a. Dapat menunjukkan macam dari data
yang harus dikumpulkan dan ditangkap.
b. Data dapat dicatat dengan jelas,
konsisten dan akurat.
c. Dapat mendorong lengkapnya data,
disebabkan data yang dibutuhkan disebutkan satu persatu
di dalam dokumen
dasarnya.
d. Bertindak sebagai pendistribusian
data, karena sejumlah tembusan dari formulir tersebut
dapat diberikan kepada
individu-individu atau departemen-departemen yang membutuhkannya.
e. Dapat membantu di dalam pembuktian
terjadinya suatu transaksi yang sah, sehingga sangat
berguna untuk audit
trail (pelacakan pemeriksaan).
f. Dapat sebagai cadangan atau pelindung
(back up) dari file-file data di komputer.
Untuk mencapai maksud
tersebut, dokumen dasar harus dirancang dengan baik.
Berikut merupakan petunjuk-petunjuk di
dalam perancangan dokumen dasar yang baik, antara lain :
a. Kertas yang digunakan, pertimbangan
· Lamanya dokumen
dasar disimpan.
· Penampilan dokumen
dasar.
· Banyaknya dokumen
dasar yang ditangani.
· Bagaimana
menanganinya : secara halus, kasar, dilipat atau dibawa-bawa.
· Lingkunga sekitarnya
: berlemak, kotor, panas, dingin, lembab atau mengandung asam.
· Metode pengisian
dokumen dasar : ditulis tangan atau dicetak.
· Keamanan terhadap
pudarnya data yang dicatat.
b. Ukuran kertas dari dokumen
dasar.(gunakan ukuran standar umum/kelipatan).
c. Warna yang digunakan (untuk mudah
dibaca).
d. Judul dokumen dasar (menunjukkan
jenis dan kegunaan dokumen).
e. Nomor dokumen dasar (menunjukkan
sumber dan jenis sumber data).
f. Nomor urut dokumen dasar (untuk
pelacakan pemeriksaan dan pengarsipan).
g. Nomor dan jumlah halaman.
h. Pembagian area (area judul, halaman,
kontrol, organisasi, obyek, tubuh, berita, otorisasi dan area nomer)..
i. Caption (siapa yang harus mengisi dan
data apa yang diisikan).
j. Instruksi didalam dokumen dasar
(jelas, supaya pengisi tidak banyak bertanya/paham).
k. Jendela di amplop (sehingga
mengurangi penulisan ulang).
l. Jumlah tembusan (seefisien dan
seefektif mungkin).
Cara-cara untuk mengurangi jumlah
masukan :
1. Menggunakan kode.
2. Data yang relatif konstan disimpan di
file induk acuan.
3. Jam dan tanggal diambilkan dari
sistem.
4. Rutin perhitungan dilakukan oleh
sistem.
Petunjuk pembuatan kode :
1. Harus mudah diingat, unik, fleksibel,
efisien, konsisten.
2. Harus distandarisasi.
3. Spasi dan karakter mirip dihindari
(O,0.I,1,Z,2,S,5,V,U).
4. Panjang kode harus sama.
Tipe dari kode :
1. Kode mnemonik.
Dibuat dengan dasar
singkatan atau mengambil sebagian dari item yang akan mewakili dengan
kode ini. (P untuk
Pria, W untuk Wanita, YG untuk Yogyakarta).
2. Kode urut / kode seri.
Merupakan kode yang
nilainya urut antara satu kode dengan kode berikutnya.
Contoh :
001 Kas.
002 Piutang dagang
003 Persediaan produk
selesai
004 Persediaan produk
dalam proses
005 Persediaan bahan
baku
Kebaikannya :
a. Sangat sederhana.
b. Mudah diterapkan.
c. Kode pendek tetapi
unik.
d. Mudah dicari bila
kodenya sudah diketahui.
e. Cocok untuk rekaman
di file yang menggunakan nomor record relaitf, sehingga nomor record
dapat
sama dengan kodenya, dengan demikian file tidak perlu diindeks.
f. Baik untuk
pengendalia, karena kode yang hilang dapat mudah diketahui.
Kelemahannya :
a. Penambahan kode
hanya dapat ditambahkan pada akhir urutan dan tidak dapat disisipkan.
b. Tidak mempunyai
dasar logika tentang informasi item yang diwakilinya, kecuali hanya
berdasarkan
urutannya saja.
c. Tidak fleksibel
bila terjadi perubahan kode.
3. Kode blok.
Mengklasifikasikan
item ke dalam kelompok blok (range) tertentu yang mencerminkan satu
klasifikasi tertentu
atas dasar pemakaian maksimum yang diharapkan.
Contoh :
Blok Kelompok
1000 -
1999 Aktiva lancar
2000 -
2499 Aktiva tetap
2500 -
3000 Hutang lancar
Kebaikannya :
a. Nilai dari kode
mempunyai arti, yaitu masuk dalam blok yang sudah tertentu.
b. Mudah diperluas.
c. Kode dapat ditambah
atau dibuang sebagian.
d. Proses pembuata
laporan keuangan dapat dilakukan dengan lebih mudah karean tiap-tiap
kelompok
rekening dapat diketahui dari blok kodenya.
Kelemahannya :
a. Panjang kode
tergantung dari jumlah bloknya, akibatnya kode menjadi cukup panjang.
b. Kurang mudah
diingat.
4. Kode group.
Merupakan kode yang
berdasarkan field-field (posisi ke-) dan taip-tiap field kode mempunyai
arti. Contoh 2 digit
dari kiri menunjukkan tahun angkatan, 1 digit selanjutnya menunjukkan
program studi yang
diambil da5 digit berikutnya menunjukkan nomor induk mahasiswa.
Kebaikannya :
a. Nilai dari kode
mempunyai arti.
b. Mudah diperluas.
c. Dapat ditambah atau
dibuang sebagian.
d. Dapat menunjukkan
panjang dari data.
Kelemahannya :
a. Kode dapat menjadi
panjang.
5. Kode desimal.
Mengklasifikasikan
kode atas dasar 10 unit angka desimal dimulai dari angka 0 sampai dengan
angka 9 atau dari 00
sampai dengan 99 tergantung dari banyaknya kelompok
DESAIN DATABASE TERINCI.
Yaitu desain keperluan database secara
rinci yang meliput penggunaan file-file dalam suatu sitem informasi.
Adapaun untuk desain database ini bisa
menggunakan teknik : Normalisasi maupun Diagram Entity Relatinship (DER) dan
dilengkapi dengan Penjelasan Data di dalam Kamus Data File.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)

No comments :
Post a Comment